Rabu, 26 Desember 2012

AL HIKAM IBNU AL ATAILAH 68, 69. KETAATAN ADALAH KURNIAAN ALLAH S.W.T

JANGANLAH KETAATAN KAMU KEPADA ALLAH S.W.T MENGGEMBIRAKAN KAMU KERANA KAMU MELIHAT TELAH MELAKSANAKANNYA, TETAPI GEMBIRALAH KERANA MELIHAT KETAATAN ITU DATANG DARI ALLAH S.W.T KEPADA KAMU. UCAPKANLAH: “DENGAN SEBAB KURNIA ALLAH S.W.T KEPADA HAMBA-NYA, MAKA DENGAN DEMIKIAN ITULAH MEREKA PATUT BERGEMBIRA, ITU LEBIH BAIK DARI APA YANG MEREKA KUMPULKAN”.
DILARANG KEPADA ORANG YANG MASIH BERJALAN MENUJU ALLAH S.W.T DAN ORANG YANG TELAH SAMPAI KEPADA-NYA DARI MELIHAT KEPADA AMAL PERBUATAN MEREKA DAN AHWAL YANG MEREKA BERADA DI DALAMNYA. ORANG YANG MASIH DALAM PERJALANAN BELUM MENCAPAI KETEGUHAN BENAR BERSAMASAMA ALLAH S.W.T DALAM AMAL DAN AHWAL. ADA PUN ORANG YANG TELAH SAMPAI, TELAH DILENYAPKAN ALLAH S.W.T KESEDARANNYA KE DALAM PENYAKSIAN (MELIHAT-NYA), TIDAK LAGI MELIHAT KEPADA AMAL DAN AHWAL.


Hikmat 67 menghuraikan, hatilah yang menghadap atau membelakang, berdasarkan kedudukan kerohanian seseorang. Hati yang baharu keluar dari selimut kegelapan dan masuk kepadanya cahaya Nur Ilahi akan melahirkan sikap gemar melakukan ketaatan kepada Allah s.w.t. Kalau dahulu dia memaksa dirinya untuk beribadat, kini dia berasa mudah untuk beribadat dan tidak berasa berat walaupun banyak ibadat yang dilakukannya. Perubahan yang berlaku ini disedarinya dan dia sangat bergembira dengan perubahan tersebut. Kadangkadang dia membandingkan amal kebaikannya dengan amal kebaikan orang lain yang masih hanyut dalam kelalaian. Bertambah ketara kepadanya akan kekuatan dia melakukan ibadat. Bertambah pula kegembiraannya. Lahirnya perasaan demikian adalah kerana kuat azamnya untuk berjuang membuang sifat-sifat tercela dan menghidupkan sifat-sifat terpuji. Apabila dia melihat sifatsifat terpuji sudah menghiasi dirinya timbullah kegembiraannya kerana usahanya telah mengeluarkan hasil yang baik. Beginilah kesan yang muncul pada orang yang bersandar kepada usaha dan amalnya. Inilah yang selalu berlaku kepada orang yang masih diperingkat permulaan, sebelum hatinya mencapai kematangan.

Orang yang bersandar kepada usaha dan amalnya tidak dapat maju dalam bidang kerohanian. Jika dia mahu maju dalam perjalanannya dia hendaklahmengubah haluan pandangannya. Dia tidak boleh lagi memandang dari amalkepada Allah s.w.t, sebaliknya dia hendaklah memandang dari Allah s.w.tkepada amal. Dia tidak seharusnya melihat amal sebagai kenderaan yangmembawanya menuju Allah s.w.t, sebaliknya dia seharusnya melihat amal ituadalah tarikan dari Allah s.w.t agar dia dapat menuju kepada-Nya. Dia tidakseharusnya berasa gembira melihat amalnya membawanya hampir dengan Allahs.w.t, kerana penglihatan begini mengandungi tipu daya. Dia hendaklah melihatAllah s.w.t sahaja yang bertindak membawanya hampir dengan-Nya. Amal yanglahir daripadanya adalah kurniaan Allah s.w.t sebagai tanda bahawa diadipersiapkan untuk bertemu dengan Tuhannya. Inilah seharusnya membuat diabergembira. Allah s.w.t memberi peringatan tentang perkara ini dengan firman-Nya:
Katakanlah (wahai Muhammad): “Dengan kurnia Allah dan dengan rahmat-Nya,maka dengan demikian seyogialah mereka bersukacita. Itulah yang lebih baikdaripada apa yang mereka kumpulkan”. ( Ayat 58 : Surah Yunus )
Dan jika tidaklah kerana limpah kurnia Allah dan belas kasihan-Nya kepadakamu, tentulah kamu (terbabas) menurut syaitan kecuali sedikit sahaja (iaituorang-orang yang teguh imannya dan luas ilmunya di antara kamu). ( Ayat 83 :Surah an-Nisaa’ )
Ayat di atas mengajak kita melihat bahawa diri kita tidak mempunyai sebarang daya dan upaya. Tidak bergerak sebesar zarah pun melainkan dengan izin Allah s.w.t. Segala-galanya datang dari Allah s.w.t. Allah s.w.t sahaja yang menciptakan segala sesuatu termasuklah amal kebaikan yang kita lakukan. Kita sendiri tidak mampu melakukan perbuatan baik itu. Apa juga kebaikan yang muncul dari kita adalah kurniaan Allah s.w.t kepada kita. Amal kebaikan itu adalah rahmat dari Allah s.w.t, bukan hasil usaha kita. Jadi, kita sepatutnyabergembira menerima rahmat-Nya tidak bergembira melihat diri kita berbuat kebaikan.

Satu lagi tipu daya yang halus yang sering mengganggu perjalanan seorangmurid adalah keinginan untuk mengetahui makam yang telah dicapainya. Diasuka mengintai-intai dirinya. Dia bertanya pada dirinya apakah hatinya sudahsuci bersih, apakah dia sudah mencapai martabat wali Allah, apakah dia sudahmenjadi Insan Kamil, apakah dia sudah mencapai makam bersatu dengan Allahs.w.t, apakah sudah ada kekeramatan pada dirinya dan lain-lain darjatkerohanian. Perkara yang seperti ini boleh mengganggu perjalanan kerohaniankerana ia menjuruskan perhatian kepada diri sendiri dan menambahkankekebalan hijab diri dan semakin menutup mata hati dari melihat kepada Allahs.w.t. Selagi dia ‘menghidupkan’ dirinya dalam kesedarannya selagi itulah diatidak dapat masuk ke Hadrat Allah s.w.t.
Orang yang mahu mencapai Allah s.w.t hendaklah terlebih dahulu mencapaimakam benar bersama-sama Allah s.w.t dalam amal dan ahwalnya. Hatinyasentiasa teguh bersama-sama Allah s.w.t, bukan bersama-sama dirinya,amalnya dan kedudukan kerohaniannya. Maksud dan tujuan hanyalah Allahs.w.t. Amal dan ahwal bukanlah tujuan tetapi hanya alat untuk menuju kepadatujuan. Orang yang telah sampai kepada matlamat memperolehi kedudukanbenar bersama Allah s.w.t. Akal, nafsu dan hati berada dalam suasana harmoni.
Apabila akal dan nafsu tidak lagi menghijab, maka mata hatinya menjadi celik dan dia masuk kepada penyaksian. Hatinya menyaksikan amal kebaikan yang keluar daripadanya adalah kurniaan Allah s.w.t, maka dia lenyap dalam perbuatan, takdir atau lakuan Allah s.w.t. Dia tidak lagi melihat kepada amal tersebut. Ahwal adalah tajalli Allah s.w.t kepada hamba-Nya. Apabila Allah s.w.t bertajalli, segala sesuatu binasa kecuali Wajah-Nya. Kesedaran si hamba hilangdalam penyaksian hakiki mata hati. Pandangan yang hakiki tidakmemperlihatkan amal dan ahwalnya. Dia hanya menyaksikan Allah s.w.t YangMaha Esa.

Ikuti juga Kajian Al Hikam DISINI

Rabu, 19 Desember 2012

Berihram Sebelum Sholat

Untuk menggapai kekhusukan dalam sholat yang utama adalah bersih zahir dan batin, tanggalkan segala bentuk pakaian keduniaan sehingga nampak nyata cahaya diri lalu siap menghadap kahadirat Allah, ALLAHUU AKBAR, mikraj bersimpuh dihadapaNya.

Rabu, 01 Agustus 2012

Hakikat Puasa Kajian Sufi

Puasa jalan menuju Tuhanku
Aku terlena dalam kelaparan dan kehausan
Karena cahayaMu kulewati kegelapan dunia

Zikir tak terucap menembus Arsy Allah

Puasa membuka hijab
Menembus alam rahasia


Banyak orang puasa salah tujuan
Karena melihat dari luar
Tak tahu maksud dan tujuan

Tujuan Allah hanya untuk dikenal
Dengan jalan ilmu diri yang haq

Ilmu yang haq ada dalam diri

Kamis, 17 Mei 2012

Nur Muhammad dan Teori Big Bang sebagai Awal Terciftanya Alam Semesta

Alhamdulillah segala piji bagi Allah, dengan segala rahmat dan hidayahNya tulisan yang begitu singkat ini dapat teruraikan walaupun begitu banyak kekurangan dari segi kajian ilmiah namun dalam kesmpatan ini penulis akan menguraikan secara umum sebuah penomena alam sekitar 14,7 milyar tahun yang lalu, menggunakan pendekatan teori kajian Tasauf (Nur Muhammad) dan Teori Big bang (ledakan besar).

Kajian dalam Tasauf (Nur Muhammad)
Dasar kajian tasauf terhadap awal mula penciftaan alam semesta yaitu berawal dari Nur Muhammad sebagaiman para penganut tasauf atau yang dikenal dengan sebutan sufisme telah banyak menguraikan berbagai kajian ilmu namun sebagian kalangan menganggap orang-orang sufi ini hanyalah mengada-ada. Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan sebuah hadist yang dianut dikalangan tasauf  sebagai dasar pemikiran pahaman mereka.
Dalam suatu hadits Nabi saw. Beliau bersabda, Setiap kandungan dalam seluruh kitab-kitab Allah diturunkan, semuanya ada di dalam Al Quran. Dan seluruh kandungan Al Quran ada di datam Al Fatihah. Dan semua yang ada dalam Al Fatihah ada di dalam Bismillah hirrahmaan nirrahiim.
Bahkan disebutkan dalam hadits lain, setiap kandungan yang ada dalam Bismillah hirrahmaan nirrahiim ada di dalam huruf Baa, dan setiap yang terkandung di dalam Baa ada di dalam titik yang berada dibawah Baa.



Pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur Muhammad (cahaya terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya.


Kajian sufi juga menyatakan Sebelum penciftaan alam semesta dan manusia terlebih dahulu diciftakan adalah Nur Muhammad (cahaya suci) yaitu Nurnya nabi Muhammad Nabi Akhir zaman. Paham inilah yang sangat bertentangan dan ditolak penganut paham diluar orang-orang sufi. 
Akhirnya dalam kesempatan ini saya mencoba membuktikan kebenaran Nurmuhammad (cahaya suci) sebagai awal penciftaan alam semesta beserta segala isinya dengan mengkaji sebuah teori ledakan bsar (big bang) yang beberapa tahun lalu ditemukan para ilmuan modern.


Teori Big Bang (Ledakan Besar)
Penemuan ilmu pengetahuan masa kini. telah mengungkap bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 14,7 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Gambar ilustrasi Ledakan besar (big bang)

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan. 
Dalam kajian tasauf, dalam proses ledakan besar itulah tercifta namanya tanah nurani, air nurani, udara nurani, api nurani  yaitu segala yang tercifta dalam jagat raya ini terdiri dari unsur-unsur tersebut, kenapa dinamakan demikian karena segala yang tercifta berasal dari Nur (cahaya).

Bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' satu titik cahaya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari satu titik cahaya 'asap' yang homogen ini.

Allah menyatakan dalam firmanNya:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya :30) 


Gambaran setelah big bang (ledakan besar)

Setelah ledakan besar baru terbentuklah segala isi jagat raya sebagaiman yang kita ketahui saat ini seperti planet, tata surya, galaksi dll. Kalau kita amati besarnya jagat raya manusia tidak akan mampu membayangkan sebesar apa tatanan jaga raya ini. Pulau Lombok terasa sangat luas, besar kita rasakan, namun setelah kita lihat melalui google earth ternyata sangatlah kecil, begitu juga dengan Kepulauan Indonesia, Benoa-benoa yang ada di bumi. Planet bumi juga demikian setelah kita amati dari susunan tatasurya bumi sangatlah kecil dibanding planet yang lain. Selanjutnya kita amati susunan tata surya dibandingkan dengan galaksi tempat kita berada (Galaksi Bima Sakti) kelihatannya sangat menakutkan, susunan tatasurya terlihat seperti debu. Di alam jagat raya ini terdapat milyaran galaksi sperti (bima sakti) dan manusia mampu melihatnya dari bumi hanya sebesar setitik cahaya yang sering kita sebut bintang. Sebagai bayangan sederhana seperti gambar diatas keberadaan bumi samasekali tidak kelihatan bahkan kita tidak tau dimana keberadaannya. 
Inilah kebesaran dan keagungan Allah dalam penciftaan, bumi yang begitu kecil namun Allah sangat memperioritaskan. Apa rahasia dibalik semua ini... Apakah Allah menyimpan sesuatu dibumi... dan kenapa sumber kehidupan hanya ada di bumi... Allahualam

Tulisan ini perlu penyempurnaan lebih lanjut, keritik dan saran silahkan hubungi kami. Untuk copy paste tidak ada larangan namun tampilkan alamat blog ini dan nama penulis.
By: Ahmad Afandi Lombok NTB