Sufi Lombok: Untuk mengkaji kandungan takepan ini anda harus benar-benar berada ditingkat spiritual yang lebih tinggi supaya kandungan takepan yang sebenarnya dapat dipahami, dan terhindar dari salah tangkap yang akan menimbulkan fitnah. Untuk mencapai keadaan demikian anda harus mampu mematikan diri pandanglah diri YANG HAQ yang maha hidup dialah sumber segalanya, ingat bahasa manusia merupakan sumber fitnah dan kebohongan belaka belajarlah mendengarkan bahasa Allah, bergurulah kepadaNya.
Rabu, 16 Januari 2013
Kajian Tasawuf Lombok melalui bedah karya sastra kuno Takepan
Sufi Lombok: Untuk mengkaji kandungan takepan ini anda harus benar-benar berada ditingkat spiritual yang lebih tinggi supaya kandungan takepan yang sebenarnya dapat dipahami, dan terhindar dari salah tangkap yang akan menimbulkan fitnah. Untuk mencapai keadaan demikian anda harus mampu mematikan diri pandanglah diri YANG HAQ yang maha hidup dialah sumber segalanya, ingat bahasa manusia merupakan sumber fitnah dan kebohongan belaka belajarlah mendengarkan bahasa Allah, bergurulah kepadaNya.
Selasa, 01 Januari 2013
Mecari Diri
Annafs dari Allah adalah diri yang sejati. Awal penciftaan manusia adalah diciptakan jasad dari tanah oleh Allah lalu ditiupkan Annafs kedalam jasad lalu hiduplah adam. Penciftaan yang kedua seperti kehidupan nyata yang kita alami saat ini dari pernikahan bertemunya sperma dengan ovum lalu terbentuk segumpal daging setelah berumur 3 bulan ditiupkan annafs kedalam jabang bayi setelah 9 bulan 10 hari lahirlah manusia.
Kini lahirlah manusia baru dengan beberapa tingkat pertumbuhan dari anak anak dewasa hingga jadi orang tua. Dalam perjalanan hidup yang sangat singkat ini disibukkan oleh berbagai suka duka yang dihadapi seperti yang anda rasakan saat ini
Dari penomena singkat diatas jelas bahwa diri sejati kita telah dilupakan oleh berbagai masalah dunia sebagai contoh sibuk mencari kekayaan, kedudukan, menghadapi masalah baik rumah tangga, berorganisasi maupun dalam bermasyarakat.
Walaupun sekelumit masalah diatas dibarengi dengan ibadah namun jarang sekali orang sampai pada diri yang hak. Hanya terpaku pada perintah dan larangan Tuhan yaitu taat dan menyembah saja tak tau makana dari bersyariat sehingga tak ada yang sampai pada hakikat karena belum makrifat. Uraian ini perlu dikaji secara mendalam.