Puasa yang sempurna bukanlah tidak makan/minum, menghindari diri dari maksiat dan sebagainya, namun yang perlu diperhatikan adalah kedekatan kita dengan Allah. Seharian penuh kita berpuasa apakah jiwa ini makin dekat dengan Allah. Namun yang terasa adalah lapar, haus, penat ditenggorokan, menahan diri dari segala keburukan sifat manusia, semua ini bukanlah suatu yang mudah, lalu dimana letak kenikmatan puasa ini, malah kita makin jauh dari Allah, begitu berat jalan menuju manusia yang suci.
Seharusnya dibulan suci Romadhan sebagai media meningkatkan kedekatan diri kepada Allah melalui hidup serhana namun yang terjadi adalah sbalikkanya sebagai contoh tingkat kebutuhan rumah tangga makin meningkat menjelang bulan puasa.
Saudara pengunjung Sufi Lombok yang budiman selamat menjalankan ibadah puasa dibulan yang penuh berkah ini mengawali puasa kita hari ini mari kita renungkan sejenak, tundukkan hati kehadirat Allah, tiada lagi kata-kata, angka-angka, tiada lagi masalah yang bergejolak difikiran, masuklah suasana zikir Qalbu, dimana cahaya Allah ada disana, lalu rasakan begitu nikmatnya tidak makan, tidak minum, tidak perlu lagi menahan diri dari kemaksiatan, beraktifitaslah sebagaimana profesi kita, dengan sendirinya diri ini selalu dijalan fitrah Allah, walaupun kita berbuka dengan segelas air putih saja badan ini sangat bertenaga apalagi saat melaksanakan shalat wajib, tiada rasa sedikitpun keluhan menjalankan perintah Allah yang ada hanyalah kenikmatan memandang kemulyaan, kesucian, kebesaran Allah. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar